Senin, 30 April 2012

^^ yang termanis itu mengenal dan mencintai-Mu.. ^^

makanan yang dibutuhkan jiwa dan hati kita adalah cinta dan keridhoan Allah


Sesungguhnya di dalam hati kita ini ada sobekan,

yang tidak bisa dijahit
kecuali dengan mendekat pada Allah.

di dalam hati ini ada tangisan,
yang tidak mampu diredakan
kecuali dengan menangis malu di hadapan Allah

di dalam hati kita ini ada resah dan gelisah,
yang tidak bisa ditenangkan
kecuali dengan menyebut Asma Allah

Sesungguhnya di dalam hati kita ini ada gejolak api,
yang tidak bisa dipadamkan
kecuali dengan membasahi lisan dengan membaca Kitab Allah

Sesungguhnya dalam hati kita ada keterasingan,
yang tidak bisa diobati
kecuali dengan menyendiri bersama Allah

Ketika orang lain bergantung pada dunia,
gantungkanlah dirimu hanya pada Allah.

Ketika orang lain merasa gembira karena dunia,
Jadikanlah dirimu hanya bergembira karena Allah

Ketika orang lain merasa bahagia dengan kekasih mereka,
Jadikanlah dirimu bahagia menjadi kekasih Allah

dan ketika orang-orang pergi menghadap penguasa dan pembesar dunia untuk memohon harta,
Jadikanlah dirimu seorang yang kaya dengan cinta Allah

karena sesungguhnya,

Kefakiran adalah kekayaan saat kita bersama Allah.

Kekayaan adalah kefakiran saat kita jauh dari Allah.

Hina adalah mulia saat kita dekat dengan Allah.

Mulia itu hina jika kita tidak bersama Allah.



Janganlah takut tidak mendapatkan dunia,
tapi takutlah tidak punya jujur ketika mencarinya

Janganlah takut tidak memiliki dunia,
tapi takutlah kita tidak punya syukur saat mendapatkannya..






 Seandainya kita sudah merasakan berbagai macam kelezatan dunia, tapi kita belum pernah merasakan lezatnya tetesan air mata yang jatuh terurai karena kecintaan pada Allah SWT,


maka itu berarti bahwa kita belum memenangkan kelezatan dunia..!!

meskipun kita sudah pernah mengenyam semua kenikmatan dunia



Sungguh betapa malang para penduduk dunia yang keluar dari dunia ini tanpa sempat merasakan hal yang paling manis di dalamnya.


..................karena hal yang paling manis itu adalah..............................

"Mengenal dan Mencintai Allah"
                                   !!...always and forever...!!

Minggu, 29 April 2012

dari Jakarta hingga Jalur Gaza..!!


::dengan nyawa dan darah, kami bela engkau wahai Al Aqsha::

bismillaah,

Semestinya dan sudah seharusnya dunia tak bisa melupakan apalagi tutup mata atas ribuan derita yang tersaji di tanah Palestina. Setiap luka dan kepedihan yang terjadi di sana semuanya adalah kenyataan. Tindakan brutal Israel bukanlah dongeng, namun kumpulan fakta dan tumpukan realita atas kekejian di luar batas kemanusiaan yang sangat mengoyak sisi nurani kita. Bagi umat agama manapun semua bentuk pelanggaran HAM sangat tidak dibenarkan. Bukankah seperti itu..?

Kekejian Yahudi Israel tentu saja SANGAT MELUKAI peradaban manusia. Israel telah menyerang sisi kemanusiaan secara nyata. Hal inilah yang membangkitkan perlawanan, baik dari penduduk Palestina, bangsa Arab, kaum muslim di seluruh dunia, bahkan orang-orang non-muslim yang tergerak hatinya untuk segera menghentikan kekejian Israel.

Apa dan bagaimana kekejian yang dilakukan Israel ini..??

Setidaknya ada 8 perspektif komprehensif seputar Palestina yang harus kita pahami sebagai bangsa Indonesia yang merdeka : 

KOLONIALISME KUNO
Palestina merupakan satu-satunya kawasan di dunia kontemporer yang (hingga detik ini) masih terjadi kolonialisasi model kuno. Palestina merupakan pusat dunia yang strategis baik secara potensi sumber daya alam, ekonomi, politik, maupun militer.
Roeslan Abdulgani (menlu RI periode 24 Maret 1956--28 Januari 1957) menuliskan bahwa salah satu jiwa pokok dari Konferensi Asia-Afrika Bandung, tahun 1955 adalah jiwa anti-Zionisme. Pada konferensi tersebut Zionisme Israel oleh banyak delegasi dikatakan sebagai :
the last chapter in the book of old colonialism, and the one of the blackest and darkest chapter in human history
bab terakhir dari buku kolonialisme kuno, dan satu di antara bab paling hitam dan paling gelap dalam sejarah manusia
AMANAT KONSTITUSIONAL
Terkait dengan hubungan Indonesia-Palestina, Indonesia adalah negara konstitusional yang dalam Pembukaan UUD 1945-nya menegaskan sikap anti-penjajahan.
Maka bagi Indonesia, penjajahan terhadap bangsa manapun sama dengan penjajahan terhadap bangsa dan tanah air sendiri. karena itulah Indonesia di masa lalu memboikot Olympic Games, karena Israel berpartisipasi di dalamnya, lalu Indonesia menggelar Ganefo (Games for Neo Emerging Forces).

Palestina juga merupakan satu-satunya negara yang belum merdeka dari daftar perjuangan kemerdekaan bangsa terjajah di Amanat Konferensi Asia-Afrika, Bandung Indonesia.
Sejatinya, dalam konteks perlawanan terhadap berbagai bentuk penjajahan, tanah air Indonesia (baca: yang harus dibela dan diperjuangkan) tidak hanya sebatas dari Sabang sampai Merauke, namun lebih dari itu, dari Jakarta hingga Jalur Gaza.

KEPEDULIAN INTERNASIONAL
Palestina merupakan bangsa yang sangat peduli pada penderitaan bangsa lain, termasuk terhadap penderitaan bangsa Indonesia. Pada masa-masa perjuangan kemerdekaan di Indonesia, M. Ali Taher, Perdana Menteri Palestina, menyumbangkan seluruh uangnya dari bank internasional untuk perjuangan kemerdekaan Indonesia.

Pada saat terjadi Agresi Militer I dan II, Palestina, Mesir, Irak dan negara-negara lain melakukan boikot, demonstrasi anti-Belanda. Palestina menjadi salah satu negara pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia, setelah sebelumnya juga melakukan upaya diplomasi untuk Indonesia.  Meskipun dilanda derita, hidup bertahun-tahun di tenda-tenda dan rumah-rumah darurat, rakyat Palestina masih sempat mengirimkan sumbangan untuk korban gempa dan tsunami di Aceh.

SEJARAH KEBANGSAAN
Terkait fenomena Zionis-Israel-Yahudi yang nyata dan terus ada, Israel tidak memiliki akar sejarah penduduk asli Palestina. Kedatangan mereka, dari permulaan akhir periode sebelum lahirnya Nabi Isa putra Maryam sampai permulaan Masehi hanyalah sebagai imigran dari Mesir. Jauh sebelum masuknya Israel, Palestina telah dihuni oleh bangsa Kanaan. Hal ini bahkan juga telah disebutkan dalam Injil dan Al-Qur'an.

Berdasarkan Hukum Internasional yang menyatakan bahwa:
yang berdaulat atas suatu wilayah adalah mereka yang pertama lalu mendiami wilayah tersebut dan menunjukkan bukti eksistensi mereka atas wilayah tersebut berupa aktivitas dan bukti-bukti fisik yang menunjukkan kedaulatan mereka atas wilayah tersebut.

  
Karena itu, bangsa Kanaan yang merupakan nenek moyang Arab Palestina, saat ini adalah PEMILIK SAH Tanah Palestina.

DESTRUKSI KEMANUSIAAN
Israel telah menimbulkan berbagai kerusakan dan kerugian pada berbagai sisi bagi banyak pihak. Teroris Israel terus melakukan okupasi secara biadab di atas tanah sah bangsa Palestina, mengusir para penduduk asli dan melakukan teror serta pembantaian pada para ibu, orang tua, pemuda serta anak-anak yang tidak mau mengikuti ambisi hewani Israel. Hal ini menimpa seluruh rakyat Palestina.

Praktik bumi hangus Deir Yasin menjadi saksi 400 masjid dan 400 gereja ternodai. 79 gereja ortodoks di Kota Lama juga dalam proyeksi penggusuran pemerintah Israel. Belum lagi adanya fakta pengembangan serampangan senjata nuklir di Damona yang dimulai sejak 1970 tanpa izin PBB sehingga radiasinya berdampak buruk pada kesehatan masyarakat, menyebabkan cacat akibat pengelolaannya yang tidak bertanggung jawab.

RASISME TERORISME
Israel berdiri di atas ideologi yang rasis, politis, dan teroris. Itulah kenapa rencana deklarasi mereka di Jerman diboikot dan diprotes oleh para rabi-rabi Yahudi, sampai kemudian harus mencari tempat lain (baca: Swiss) Itu pula yang melatar-belakangi adanya kebijakan Resolusi Majelis Umum PBB No 3379 tahun 1975 yang menyatakan bahwa  Zionisme adalah sebentuk rasisme dan diskriminasi rasial sebelum dihapus sebagai hasil suksesnya lobi-lobi Israel.

 PLURALITAS KEYAKINAN KEAGAMAAN
Jerussalem bagi tiga keyakinan agama (Islam, Kristen, Yahudi) merupakan tempat istimewa, maka ide negara rasialis Israel yang tujuannya bersifat eksklusif religius untuk negara tempat eksodus ras Yahudi seluruh dunia adalah tindakan anti-pluralitas serta manipulasi simbol agama untuk kepentingan kekerasan dan kerusakan. 

Selain itu dalam etika perang (dalam agama manapun serta ditinjau dari hukum Internasional) tempat ibadah (masjid, gereja, sinagog dll) tidak boleh diluluhlantakkan, terlebih yang dianggap memiliki nilai sejarah tertentu bagi umat agama tertentu. Maka pengeboman tempat ibadah adalah perbuatan yang sangat nista. Penistaan dan pencegahan kebebasan beribadah, seperti penjagaan secara berlebihan merupakan tindakan yang kurang pas, tidak pada tempatnya. Apalagi visa bepergian ke sana (Jerussalem/Quds) sekarang dimiliki penuh oleh pemerintah jewish state Israel serta digunakan untuk aksi-aksi teror kemanusiaan.

 SOLUSI KEMERDEKAAN
Upaya perjuangan kemerdekaan bangsa Palestina yang plural, adil dan beradab sangat membutuhkan dukungan dari bangsa lain sebagai syarat de jure, termasuk dukungan dari Indonesia. Bangsa Palestina sendiri harus menyudahi konflik antar fraksinya dengan mencari jalan tengah. Pilihan gencatan senjata sepertinya akan memberi akibat yang baik, sama pentingnya dengan membuat perdamaian yang tidak merugikan rakyat Palestina dan hilangnya tanah mereka secara berangsur-angsur seperti yang telah terjadi selama ini.

Kemudian perjuangan senjata adalah perjuangan kemerdekaan yang bangsa Indonesia pahami sebagai sesuatu yang alami, sebagaimana yang pernah dilakukan oleh bangsa kita di masa lalu.

Atas banyaknya ketidakadilan, kezaliman yang terjadi di Palestina setidaknya terdapat beberapa hal yang perlu kita lakukan:
pahami kondisi dan problematika Palestina lalu sosialisasikan pada sebanyak mungkin orang sehingga semua potensi dapat dikerahkan untuk membantu perjuangan rakyat Palestina, menyelamatkan haknya dan membebaskan rakyat serta bangsa Palestina dari penjajahan state terrorist.  dan yang tak kalah penting untuk kita lakukan adalah kirimkanlah selalu selaksa do'a untuk saudara-saudari kita di bumi Palestina..    



 
#birruh biddam, nafdiika yaa Aqsha..

 


**menuliskan kembali rajutan semangat yang teruntai dalam buku Mengenang Pejuang Sejati Ustadzah Hj. Yoyoh Yusroh, S.Pd.i Langkah Cinta untuk Indonesia



Rabu, 25 April 2012

yuuk belajar ukhuwah dari angsaa.. ^^




Sahabatku, coba kita renungkan sejenak betapa Allah mengajari kita dengan cara-cara yang teramat lembut..
Jika  kita tinggal di negara 4 musim, maka saat musim gugur, akan terlihat rombongan angsa terbang ke arah selatan untuk menghindari musim dingin. Bermigrasi. Angsa-angsa tersebut terbang dengan formasi berbentuk huruf "V". Kita akan melihat beberapa fakta ilmiah mengapa rombongan angsa terbang dengan formasi huruf "V" bukan bentuk huruf yang lain..? ini merupakan ayat-ayat Allah, penanda cinta,  penggetar jiwa  penguat iman..


Sebelum kita bahas lebih jauh, mari sejenak kita renungi taujih Rabbani berikut ini :
"Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berperang di jalanNya dalam barisan yang teratur, mereka seakan-akan seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh"  (QS. As Saff : 4)

Baiklah, sekarang kita bahas satu per satu beberapa fenomena pada kawanan angsa tersebut yang mengajarkan kepada kita tentang sebuah makna ukhuwah. Yang mengajarkan kepada kita sebuah kata nan indah  berupa  kerjasama  (amal jama'i). dalam membangun sebuah peradaban dan menyebarluaskan kebermanfaatan,   ber-amal jama’i   atau bekerjasama adalah sebuah keniscayaan yang harus di tempuh dan dijalani.  Ada petuah biijak dari  Ali bin Abi Thalib r.a 
“Kebenaran yang carut marut akan mudah terkalahkan oleh  kemungkaran yang tertata”
 
#Fakta 1 :

Kepakan sayap angsa di depan, memberi "daya dukung" bagi angsa di belakangnya. Angsa di belakang tidak perlu susah-payah menembus 'airwall' di depannya. Hasilnya, seluruh kawanan angsa dapat menempuh jarak terbang 71 % lebih jauh dibandingkan jika setiap angsa harus terbang sendiri-sendiri.

Nah, pelajaran pertama yang bisa kita ambil :

Bila arah dan tujuan kita sama, dan kita mau saling berbagi dalam perserikatan, maka pencapaian tujuan kita akan menjadi lebih cepat dan lebih mudah. Mampukah kita saling menguatkan dan saling mendukung satu sama lain dalam pencapaian tujuan bersama..? Sudah seharusnya seperti itu.. :)  Karena angsa saja bisa bekerja sama..!



#Fakta 2 :

Kalau seekor angsa terbang keluar dari formasi rombongan, ia akan merasa berat dan sulit untuk terbang sendirian. Dengan cepat ia akan segera kembali ke dalam formasi untuk mengambil keuntungan dari daya dukung yang diberikan angsa di depannya.

lalu, pelajaran kedua yang bisa kita petik :

Ketika kita memiliki cukup logika umum, kita akan tetap berada dalam perserikatan bersama partner lain dan pengelolanya. Kita membuka diri untuk menerima kritikan, saran dan memberi masukan serta bantuan kepada partner lainnya. Lebih sulit lho mengerjakan hal besar seorang diri dibanding mengerjakannya bareng-bareng.. ^^ dalam perserikatan yang akan menjadi milik kita bersama.



#Fakta 3 :

Ketika angsa pemimpin yang terbang di depan merasa lelah, ia terbang memutar ke belakang formasi, dan angsa lain akan segera terbang menggantikan posisinya.

hmm, pelajaran ketiga yang harus kita perhatikan :

Sangat masuk akal untuk mengerjakan tugas-tugas yang sulit dan penuh risiko secara bergantian dan memimpin secara bersama. Kita yakin potensi semua partner. Tapi, manusia saling bergantung satu sama lain dalam pengetahuan, keterampilan, kemauan, kapasitas, itu adalah karunia lain yang unik dan talenta yang menarik untuk saling melengkapi.



#Fakta 4 :

Angsa-angsa yang terbang dalam formasi mengeluarkan suara riuh-rendah dari belakang memberi semangat kepada angsa yang terbang di depan sehingga kecepatan terbang dapat dijaga. menarik yaa.. :)

nah, pelajaran keempat yang bisa kita upayakan :

Akan sangat baik jika kita memastikan bahwa ucapan kita, tindakan kita akan memberi dukungan, menguatkan teman kita bukan malah melemahkan dan mengendurkan semangatnya.
Semua partner dalam perserikatan akan saling memperkuat, sehingga hasil yang dicapai akan menjadi lebih besar. Dukungan dalam satu kesatuan hati dilandasi nilai-nilai luhur adalah kualitas suara dan ucapan partner yang diharapkan bersama oleh semua partner dalam perserikatan .



#Fakta 5 :

Ketika seekor angsa mengalami sakit, terluka, atau jatuh karena ditembak, dua angsa lain pasti cepat tanggap dengan ikut keluar dari formasi bersama angsa tersebut dan mengikutinya terbang turun untuk membantu dan melindungi. Mereka tinggal dengan angsa yang jatuh dan berusaha untuk mendorongnya agar dapat terbang lagi, tidak sampai mati. Setelah itu mereka akan terbang dengan kekuatan mereka sendiri atau dengan membentuk formasi lain untuk mengejar rombongan semula.

Pelajaran kelima yang bisa kita ambil :
Kalau saja kepekaan kita minimal bisa seperti seekor angsa, kita akan segera membantu teman yang berada dalam kesulitan, seperti ketika segalanya baik, dan berusaha untuk mendorongnya ketika mengalami hal sulit agar teman kita segera bangkit kembali dan semangat lagi meraih mimpinya yang sempat terhenti..


yaah, itulah beberapa hal yang bisa kita ambil dari kawanan angsa yang dengan kebersamaannya sangat luwes sangat fleksibel dan sangat kompak dalam setiap keadaan..  ^^

Kamis, 19 April 2012

bukan kesia-siaan, insyaAllah ^^

Notulensi Taujih Tahfizh Akhwat, Jumat 30 Maret 2012


Pembahasan ini berkaitan dengan taujih di bulan sebelumnya http://inspirewulandari.blogspot.com/2012/02/tak-rela-menundanyaa-lagi.html
 
Bismillaah,..

Sebelum memulai pembahasan ini, mari kita simak sejenak QS Al-Waqi'ah ayat 77-78

dan (ini) sesungguhnya Al-Qur'an yang sangat mulia..
dalam kitab yang terpelihara (Lauh Mahfuz)

Ketahuilah sahabat,
Al-Qur'an adalah kitab yang teramat mulia, mempelajarinya, mengajarkannya dan membersamainya tentulah amalan yang mulia. sepakat?  :)

Al-Qur'an bisa meninggikan atau merendahkan suatu kaum terhadap kaum yang lainnya, ini terkait dengan intensitas dan usaha untuk membersamai Al-Qur'an dalam setiap aktivitas kita. 

Pernahkah kita tertarik untuk belajar Al-Qur'an? apapun bentuk ketertarikannya.. boleh berupa minat untuk bisa membacanya dengan tajwid yang tepat sesuai dengan ilmu tahsin, mengajarkannya ataukah menghafalkannya?

hmm, pasti.. seringkali ketika ditanyakan ke hati yang terdalam keinginan itu ada, coba sekarang ditanya ke hatinya masing-masing..!!
bener kaan..?
Alhamdulillaah, bersyukurlah kawan karena itu adalah modal awal yang sangat berharga untuk bisa terus istiqamah membersamai Kitabullah ini.

Syaithan sangat berperan untuk menggoda manusia agar jauh dari Al-Qur'an. Makanya untuk urusan bersama Al-Qur'an Allah mengingatkan hamba-Nya agar bersegera memohon pertolongan pada-Nya dari godaan dan tipu muslihat syaithan. 

Aktivitas bersama Al-Qur'an adalah proses yang mulia, pasti akan ada banyak kemudahan yang menyertai. Ini adalah keniscayaan.

Lalu bagaimana ketika dalam keberjalanannya, tatkala melewati satu per satu prosesnya kita merasa sulit, kita merasa berat dan kita merasa kesusahan untuk menghafal..??
oh, jangan khawatir, itu tandanya kita sedang menjalani proses 'pembersihan diri' agar hati kita siap dan kokoh untuk terus berinteraksi dengan Kalamullah.

"Pegang erat-erat Al-Qur'an ini karena ia amat mudah lepas melebihi mudah lepasnya seekor unta yang tidak diikat tali "

sifat hafalan Al-Qur'an : cepat hilang jika tidak dijaga dengan baik.

Coba bayangkan jika surat cinta Allah yang teramat indah ini bersifat sama seperti novel, komik, tetralogi, atau buku bacaan sejenisnya yang bisa diselesaikan dalam sekali duduk.. maka menjadi kecil "peluang" untuk terus mendekat pada Allah (taqarrub ilallaah) melalui aktivitas bersama Al-Qur'an.

Kesungguhan dan kerja keras kita dalam proses menghafal ini memiliki 2 dimensi, kualitatif dan
kuantitatif.

Dimensi kualitatif berarti proses tahfizh dilihat dari sisi mujahadahnya (kesungguhannya), bagaimana aktivitas menghafal itu benar-benar diagendakan dalam setiap keadaan, entah itu saat sibuk, saat sakit, bahkan saat ujian kita tetap mengalokasikan waktu untuk menjaga kontinuitas dan konsistensinya. Berat yaa? kalau ringan tentulah akan sangat mudah bagi kita untuk menjumpai kumpulan pemuda-pemudi yang sudah hafal Qur'an  :)

Lalu dimensi kuantitatif bermakna target dan pencapaian hafalan kita terkuantifikasi dan terevaluasi dengan sistem yang baik dan jelas,
idealnya kita mempunyai target hafalan (minimal untuk 1 bulan ke depan) dan kita benar-benar upayakan targetan itu tercapai melebihi standar awal yang kita tetapkan. Jika di akhir bulan ternyata saat evalusi targetan hafalan untuk 1 bulan tersebut belum tercapai lakukan muaqabah (sebagai bentuk sanksi atas kelalaian diri agar perencanaan ke depan lebih matang lagi) 


Proses menghafal bukanlah proses yang sebentar, bukan proses yang mulus tanpa godaan-godaan.
Maka kedatangan kita di setiap pertemuan hendaknya benar-benar diperjuangkan, karena output tahfizh tidak hanya dilihat dari bertambahnya jumlah hafalan tapi lebih dilihat dari bagaimana antar jeda pertemuan itu (yang umumnya berjeda 1 pekan) kita bisa 'mencuri waktu' untuk mengejar ketertinggalan kita.. karena tak dapat dipungkiri pastinya aktivitas kita sudah setumpuk, agenda kuliah, agenda rapat dan aktivitas dakwah kita sudah berderet dalam setiap pekannya. Maka perlu yang namanya bagi fokus, fokus antara menambah (ziyadah), membaca (tilawah) ataukah mengulang-ulang hafalan (murajaah).

Salah satu tips yang bisa dicoba: ketika kita masih fresh dan semangat maka akan sangat bagus jika kondisi itu digunakan untuk ziyadah terlebih dulu sampai dirasa hafalan kita cukup bertambah, lalu ketika kita sudah kelelahan, sudah merasa jenuh dengan agenda seharian sebaiknya jeda waktu antar agenda kita gunakan untuk tilawah terlebih dahulu sebelum menambah hafalan.

Jangan terlalu khawatir ketika target hafalan belum tercapai asalkan kita tetap semangat ke depannya untuk bisa memberikan alokasi waktu yang cukup dan kita yakin serta mau mengikhtiarkannya. Biarkan Al-Qur'an men-sibghah (mewarnai) keseharian kita, menorehkan akhlakul karimah dalam setiap langkah kaki kita.

Ada beberapa fase yang wajib kita lewati dalam serangkaian proses menghafal, meliputi :

Fase ARIF = berkenalan dengan Al-Qur'an secara mendalam
fase ini masih rawan, maka perlu bagi kita untuk terus mencari tahu kalau perlu dihafal dalil-dalil entah berupa ayat ataupun hadits shahih yang memaparkan seputar keutamaan berinteraksi dengan Al-Qur'an agar semakin banyak info mengenai Al-Qur'an yang kita peroleh sehingga perkenalan kita dengannya menjadi perkenalan yang kuat, perkenalan yang menorehkan kesan mendalam hingga menghujam ke hati kita. |

Ketahuilah, proses perkenalan yang mendalam akan menumbuhkan rasa cinta. maka tak heran hadits-hadits nabi yang kalimatnya singkat-padat-jelas membutuhkan perenungan sejenak sebelum memahami maknanya.


Sebanyak apa ayat yang telah dihafal maka setinggi itu pula kedudukan (maqam) orang tersebut di sisi Allah. Nantinya ketika di syurga, para penghafal Al-Qur'an dipersilakan untuk memperdengarkan dan menikmati hafalannya.. Mau kaan?

Mempelajari dan mengamalkan Al-Qur'an bukanlah hal yang terpisah, karena kedua aktivitas itu merupakan 1 paket yang sama-sama membutuhkan modal yang mantap untuk penguatan di fase awal.
 
Bagaimana kita akan tertarik untuk mendekati Al-Qur'an jika informasi yang kita terima masih minim dan sangat terbatas, maka yuuk mari cari informasi sebanyak mungkin seputar petunjuk kehidupan ini agar kita tidak ragu atau malah ketinggalan (karena kelamaan mikir) nggak bersegera mempelajari Al-Qur'an...


Fase 'ATIF = melibatkan perasaan, emosi, hati
Ketika kita sudah punya ketertarikan atas suatu hal yang baik sebaiknya segera difollow up, jangan ditunda-tunda (konteksnya luas). Begitupula ketika kita sudah punya ketertarikan pada Al-Qur'an segeralah difollow up dengan membentuk halaqah-halaqah penghafal Qur'an, agar semangat itu senantiasa terjaga dan meningkat.

Orang beriman akan berkumpul bersama orang beriman. Penghafal Al-Qur'an idealnya juga bersama para penghafal Al-Qur'an..

Ini merupakan fase yang sangat membutuhkan tindak lanjut karena ketika sebuah ketertarikan terlambat difollow-up maka ketertarikan itu pasti menguap dan akan hilang dengan sendirinya.

misal: seseorang yang sudah tertarik untuk berIslam, kalau dirinya tidak segera mengikrarkan keIslamannya maka ketertarikan itu bisa hilang, hidayah yang semula sudah menghampiri jiwanya bisa melayang lagi entah kapan akan kembali datang. Kita bisa membandingkan kondisi Al-Walid dan Umar bin Khattab r.a tatkala tertarik untuk belajar dan masuk Islam, butuh konsep ACTION NOW OR NEVER, yaa, harus sekarang atau tidak akan pernah dilakukan sama sekali. 

Fase MUSHABBIR = menyabar-nyabarkan diri
Sabar, dalam proses menghafal kita juga dituntut untuk bisa bersabar atas setiap fenomena yang menghampiri diri, mungkin untuk surat-surat tertentu banyak di antara kita yang merasa kesulitan, butuh waktu yang lebih lama untuk menghafalkan surat At-Takwir, Al-Mutaffifin, Al-Jinn dan beberapa surat sejenisnya. Ya, itu wajar terjadi. Tapi saudaraku, yakinlah bahwa amal shalih akan sangat membantu proses keistiqamahan kita.. karena sejatinya pada saat beramal saat itulah kita sedang mengamalkan ayat-ayat yang kita pelajari sehingga semakin meningkat semangat kita untuk berfastabiqul khairat, insyaAllah ^^

Dalam fase ini upayakan kita punya amalan andalan sabagai bentuk penjagaan dan tameng ampuh atas rasa malas yang menghadang. Amalan andalan itu sebaiknya disesuaikan dengan kemampuan diri, misalnya kita belum bisa QL setiap hari ya berarti mungkin bisa kita ikhtiarkan sholat Dhuha setiap hari tak terlewat ataupun menambah hafalan minimal 1 ayat per harinya. 

Masih semangat untuk mendirikan shalat wajib di awal waktu dan pada waktunya merupakan parameter kelancaran pada proses menghafal, di sini point pentingnya:

ketika kita sudah mengazzamkan diri untuk mengikuti program Tahfizhul Qur'an maka menjadi keharusan bagi kita untuk menjaga shalat wajib, bahkan dalam kondisi mushafir sekalipun. karena sekali lagi, butuh komitmen ekstra untuk terus membersamai Al-Qur'an.

gampangnya, ketika kita bisa bersabar dalam menjaga konsistensi dan meningkatkan amal shalih yang wajib maka menjadi mudah untuk bisa bersabar dalam menyelami ayat-ayat Al-Qur'an.


Fase MUJAHID = meninggalkan semuanya, kesungguhan yang teramat besar.
untuk fase ini ketika harus berpisah dari sesuatu yang paling disayangi (baca: keluarga, harta, kedudukan, pangkat dsb) gara-gara menghafal maka kita siap (ini hanya permisalan).
Intinya kita siap mengorbankan apapun untuk keberlanjutan hafalan kita.Kesungguhan yang teramat besar ini akan mengantarkan ke Fase MULTAKHIM (menyatu bersama Al-Qur'an)
Fase ini tidak instan (tidak bisa dicapai hanya dalam waktu 1 atau 2 bulan).

Ukuran bersama Al-Qur'an bukanlah 1 tahun, 10 tahun 20 tahun saja namun sepanjang hidup kita..
Agar benar-benar semakin yakin, ayat-ayat yang kita hafalkan menyatu dalam hati  dan tercermin pada amalan-amalan maka kita harus lebih sering mengakses info-info Qur'ani, pengetahuan (tsaqafah) dan taujih penguat ruhiyah untuk makin memantapkan tekad dalam membersamai Al-Qur'an.

Adanya hambatan eksternal yang beragam yang terus menggerus semangat kita dalam tahfizh ini takkan ada artinya jika kita punya ketahanan internal yang kuat, ketahanan internal tersebut ada dalam keimanan dan amal shalih..

Wallahu a'lam bish shawab

Kamis, 12 April 2012

sepasang seroja

hati yg serupa 'sulit' tertaut di muara yg berbeda, sepasang seroja



“Memulai perlu usaha lebih kuat daripada melanjutkan. Bertahan untuk tetap setia pada sesuatu yang dipilih butuh kekuatan ekstra, kesabaran berlimpah dan rasa syukur yang berlipat-lipat.”
 
semuanya sudah terskenariokan dengan sangat rapih dn pasti terbaik adanya.

kalau bukan utk Allah, lalu utk siapa lagi..?
kalau bukan krn Allah, lalu krn siapa lagi..?


percaya dan yakinlah,
satu hal yg datang
entah sesuai harapan
ataukah jauh dari angan
pasti ada hikmahnya

ada sejuta warna yg menyertainya
ada beribu cerita
dan sulaman asa
yg mungkin masih terselip
tapi kerlipan itu 
jika sudah masanya 
akan menjadi untaian mutiara kisah
yg tak kan terganti
bahkan saat
mungkin tak kan ada lagi
perjumpaan di alam maya ini

saat masa edar sudah mencapai batasnya
saat pelupuk jendela sudah tertutup rapat
dan saat senyum sapaan tinggal kenangan



ya, khusnul khatimah, itulah puncak harapan tertinggi dari warna-warni episode perjalanan hidup ini..