Sahabat-sahabat tersayang, pernah nggak kepengan nulis sesuatu yang kalau bisa sih jadi buku trus diterbitin..??
kalau iya, selamat ^^ itu bukan kepengenan yg mustahil buat diwujudin
Kalau tidak, waah sayang sekali, menulis itu menyenangkan lhoo..
Okee, di kesempatan kali ini aku mau sharing beberapa info dan tips
menarik selama ikutan Workshop Menulis sama Mbak Asma Nadia yg diadain
kemarin (Sabtu, 22 Sept) di Depok ^^
Tidak ada orang yg malas, yg ada adalah orang yg tidak punya alasan
utk menulis. Jadi langkah awal biar kenginanmu utk menulis itu tak
hilang : temukan alasan paling mendasar kenapa kamu mesti nulis.
Alasannya ini bisa beda bagi tiap orangnya. Tapi tak masalah selama itu
bisa ngebuat kita makin semangat berkarya, that’s more than enough.
Apakah tiap orang bisa menulis?? Jawabnya BISA sekalipun orang itu
ngerasa tak ada bakat atau malah tak punya turunan genetik buat jadi
seorang penulis. Karena semua BISA DIPELAJARI. Menulis adalah keahlian
dan semua keahlian sangat bisa untuk dipelajari.
Setidaknya ada 7 jurus nih biar kita semangat dan makin enjoy belajar
nulis : membaca-mencintai bahasa-eksperimen dengan bahasa-buka
mata-buka telinga-buka hati-rajin diskusi agar tulisan yang sempat kita
angankan bisa utuh terselesaikan.
Karena banyak banget kasus-kasus tulisan mandeg, kagak nambah-nambah
dan akhirnya nggak jadi karya yg bagus karena penulisnya males buat
nyelesein tulisan itu.. jadi jaga mood juga yaa buat nulis ^^
Lalu yang kedua mengenai IDE tulisan.
Ide itu seperti rejeki. Bisa datang dari mana saja, bahkan di luar
prediksi kita, apalagi untuk tulisan-tulisan yg kejar tayang (kena
deadline terbit) maka ide yg unik menjadi satu kekuatan dan penentu bagi
penulis. So, ketika terlintas ide apapun (ide unik, ide konyol, ide
jahil, dll..) segera tangkap ide itu dan tulis di selembar kertas biar
idenya nggak terbang dan malah hilang lagi.. Karena bisa jadi suatu saat
kita kehabisan ide dan tak ada stok bahan buat nulis, kan bermanfaat
tuh kompilasi ide-ide yg udah kita tulis barusan, let’s try this..!
Ide bisa muncul dari banyak hal, bisa dari pengalaman pribadi,
harapan atau perasaan, foto, tontonan-bacaan-informasi, peristiwa dan
bahkan mimpi bisa jadi ide tulisan. Banyak banget kaan..ternyata ya
ternyata kata mbak Asma dan suaminya, Pak Isa, sebuah karya bisa menjadi
bagus dan menarik jika idenya brilian dan unik lalu penggarapannya juga
pas. Penggarapan yg pas dan tepat dari ide yang unik bisa berupa
suasana yang coba dihadirkan, atmosfer tempat dan waktu yg dipakai dan
juga ragam dialog yang tak biasa. Ketika kita sudah bisa nemuin ide
tulisan maka berbahagialah kawan, itu berarti kita sudah menyelesaikan
50% dari sebuah tulisan yg akan kita garap. Kadang ada juga penulis yg
punya ide ending terlebih dahulu sebelum merumuskan
konflik-onflik apa yg akan dimunculkan dalam tulisannya. Asalkan udah
punya ide awal dan ide buat nyelesein kisah, maka yg lain insyaAllah
akan mengalir dengan mudah..
Bagaimana yaa biar kita bisa dapet ide-ide yg menarik?
gampang ^^ temuin something yg berbeda dan garap denga cara yg istimewa..
Ide dikatakan menarik ketika ide itu unik, orisinil asli nggak
ngejiplak ide orang, jarang ditemui, tidak biasa, tak klise dan bukan
ide kacangan. Tapi juga nggak berarti mesti ide yg waah dan complicated
kok.. seringkali ide unik bisa terlahir dari hal-hal sederhana di
sekitar kita. so, edarkan pandangan dan tangkap sebanyak mungkin ide di
sekitarmu kawan, sebelum keduluan orang hehe ^^
Ide pada cerita fiksi berupa imaginasi sedangkan ide pada non fiksi adalah opini.
Ada beberapa tips utk memulai dan menemukan ide spesial non fiksi, let's check it now ^^
1. Mulailah dari sesuatu yg kita kuasai dn kita senangi, sesuai passion.
2. Perhatikan kekurangan dn kelebihan sebagai penulis.
3. Rajin nyatet n nyimpen data --> penting banget nih krn kita bicara FAKTA
4. Buka mata lebar-lebar terhadap hal-hal kecil yg menarik hati, bisa dari pengalaman atau kejadian di sekitar.
5. Rekam pengalaman-pengalaman unikmu, bisa seputar traveling, camping atau kegiatan indoor juga tak masalah.
6. Kemampuan kita menulis cerita fiksi bakal memudahkan pas kita coba
nulis hal-hal nonfiksi. karena perlu kemampuan bertutur yg terlatih
hehe..
7. Buat outline cerita, ini bisa memudahkan kita buat ngeliat alur cerita yg kita rencanain..
Setelah kita punya ide yg oke dn menarik segera tentuin setting dan alur cerita yg bakal kita gunain. Seorang penulis dikatakan good writer
jika ia bisa mengeksplor keunikan dan ciri khas dari tempat yg ia pilih
untuk masuk di ceritanya. yang perlu diingat ketika kita milih setting
sebaiknya jangan terlalu banyak milih tempat, cukup 1 atau 2 saja
(terutama utk kisah berbentuk cerpen), pastikan setting itu mendukung
cerita bukan malah melemahkan kisah karena seringkali kesalahan pilihan
tempat malah menjadi bumerang karena penulis salah menjelaskan
detail-detail dari tempat yg bersangkutan. Kalaupun kita belum pernah
ada di setting tempat yg kita pilih di cerita, kita bisa melakukan riset
dan wawancara dari orang-orang asli daerah itu, karena semakin baik
cara kita memaparkan kekhasan suatu tempat (meskipun kita bukan warga
asli di sana) maka tulisan yg kita buat akan semakin mantap dan
meyakinkan.
Ada banyaak kan kota-kota yg bisa kita pilih buat nyeritain sebuah
kisah. Nah, pastikan tempat yg kita pilih itu tak tergantikan. misalkan
kita pilih memunculkan Bandung dalam cerita, maka pastikan ada alasan
kuat kenapa kita pilih Kota Bandung sebagai setting daripada Jakarta,
Surabaya ataupun kota lainnya..
untuk alur cerita juga sama, kita perlu mempersiapkan baik-baik
apakah kisah yg kita tulis akan bergulir terus menuju masa depan ataukah
memflashback masa lampau, gabungan keduanya ataukah mau pakai alur yg tak biasa..?
yang selanjutnya mengenai penokohan (karakter). Ini berkaitan banget sama kemampuan kita utk membangunkan theater of mind
dari para pembaca karena erat banget sama pencitraan dan deskripsi
watak tokoh yg berhasil kita bagi ke pembaca. Jangan sampai salah
memberi karakter.
..you are what you write..
Penulis punya kewajiban dan tanggung jawab memberikan jiwa pada
tokoh-tokoh yg ia pilih agar benar-benar mengena ke hati pembaca dan
penulis juga perlu memastikan tidak mubadzir dalam memberikan nama
tokoh. Kalau cerita bisa berjalan hanya dengan 3 orang kenapa mesti
memunculkan 10 tokoh dalam cerita. Jika ada bagian yg bisa dihilangkan
dan tdk berpengaruh signifikan pada keberjalanan cerita, maka cut
saja bagian itu, hilangkan. Setiap hal yg dimunculkan pastikan ada
kaitannya sama keseluruhan cerita. bukan sekedar tempelan kata-kata
panjang tak berkesudahan..
Setiap cerita punya logika masing-masing. Logika ini bebas, suka-suka
penulisnya hehe.. asalkan bisa cocok dengan kisah yg dihadirkan, thats okay..!!
Logika cerita juga ada kaitannya dengan nama yg kita berikan utk
setiap tokoh. Kemampuan menggambarkan ekspresi lewat kata-kata juga
perlu dilatih, misal ketika setting cerita duka tentu berbeda dengan
kisah manis penuh canda tawa.. Pikirkan cara yg paaaling menarik utk
memulai cerita agar pembaca jadi makin berminat menyelesaikan
bacaannya..
Itu dulu kawan yg bisa aku ceritain, insyaAllah ntar kalau ada kesempatan disambung lagii sharing-sharingnya..
^^ semangat menulis dn membaca yaa ^^