Minggu, 31 Juli 2011

sukses Ramadhan 1432 H yuuk

muslimah,  laksana mutiara di dasar lautan
(begitu berharga, sangat terjaga)

edisi Bulan Ramadhan


Ramadhan, bulan yang teramat mulia, banyak sekali keberkahan di bulan ini. Allah melipatgandakan pahala bagi siapa saja yang ikhlas beribadah pada-Nya. 

Ibadah yang erat sekali dengan Ramadhan adalah puasa, shaum Ramadhan selama 1 bulan (29/30 hari).


Bagi seorang muslimah sudah menjadi hal yang wajar jika ada di antara kita yang jarang sekali bisa melaksanakan puasa full 1 bulan. Bukan karena enggan berpuasa, tapi karena memang tidak boleh berpuasa pada saat-saat itu (dapet tamu spesial, red)


Meskipun demikian, jangan bersedih  hati ataupun bermuram durja, masih ada banyak amalan yang bisa kita lakukan di bulan Ramadhan ini. Salah satu diantaranya adalah dengan memasak atau memberikan makanan untuk buka puasa (ta'jil). karena seseorang yang memberikan makanan untuk berbuka puasa maka dia memperoleh pahala seperti pahala orang yang berpuasa tanpa mengurangi pahala dari orang yang menerima makanan buka darinya.


Amalan yang juga sering dilakukan di bulan Ramadhan adalah tilawah (baca Al-Qur’an), bisa dilakukan bersama-sama berupa tadarusan setelah shalat tarawih ataupun dilaksanakan sendirian.Tilawah ini akan sangat baik jika kita menargetkan setidaknya bisa khatam minimal 1 kali selama bulan Ramadhan.

Lantas bagi muslimah bagaimana mencapai tergetan itu ya ???


Nah, berikut ada sedikit tips yang semoga bisa menjadi solusi.

Al-Qur'an terdiri dari sekitar 600 halaman, kalau dibagi dalam 30 hari maka diperoleh 20 halaman untuk tiap harinya, setidaknya ini setara dengan 1 juz.

Mungkin ada diantara kita yang masih belum terbiasa membaca Al-Qur'an 1 juz tiap hari, tapi jika kita membagi 20 halaman tadi menjadi 5 kali sesuai dengan jumlah sholat fardhu sehari semalam, maka akan terasa lebih ringan karena setiap kali sholat kita setidaknya membaca  4 halaman saja dari total jatah 20 halaman per hari. Kalau 4 halaman itu masih terasa banyak, bisa juga kita baca 2 halaman sebelum sholat dan 2 halaman lagi setelah sholat. Jika kita bisa rutin melaksanakannya , insyaAllah khatam Al-Qur'an selama bulan Ramadhan bukanlah hal yang mustahil untuk dilakukan, bahkan bagi para muslimah sekalipun.


Siapkan diri untuk menjemput keberkahan di bulan Ramadhan ini, karena belum tentu kita bisa bertemu dengan Ramadhan selanjutnya.


Bisa jadi ini adalah Ramadhan terakhir yang kita lalui.



Gagal mempersiapkan berarti mempersiapkan kegagalan.


So, persiapkan diri agar sukses Ramadhan.










*karena wanita ingin dimengerti karena muslimah begitu berharga*

Minggu, 03 Juli 2011

baik dan memperbaiki

bismillaah,
tak terasa jam berputar dan haripun berganti, yaa kini sudah awal bulan Juli 2011
artinyaa?
di satu sisi ada rasa senaang yang menyelimuti hati karena hari ini bertepatan dengan 2 Sya'ban smoga usia ini bisa sampai di bulan Ramadhan
di sisi yang lain, ada sekelumit rasa sedih, aku juga ga tau knapa rasa sedih ini terjadi.
tapi ya sudahlah yaa, life is never flat ^^


baik dan memperbaiki??
sebenernya pada kesempatan ini aku ingin menuliskan seraut mimpi berdasarkan pengalaman yang terjadi tak lama ini, hmm..

kaderisasi, perploncoan, osjur, latihan kepemimpinan atau apapun namanya itu yang intinya kegiatan penerimaan anggota baru dalam sebuah komunitas (sebut saja organisasi, himpunan, red.) kerap kali dihiasi pernak-pernik yang menurutku, ada beberapa hal yang bisa dibuat lebih sederhana, tapi juga tidak berarti asal-asalan.
Kaderisasi berarti proses pengkaderan, lalu suatu organisasi tetap kokoh berdiri, bisa menjalankan aktivitasnya karena apa? karena ada tujuan bersama yang ingin dicapai, tujuan yang tak hanya dipahami oleh segelintir orang, tapi oleh keseluruhan anggota organisasi tersebut, idealnya kayak gitu. karena kalau anggota organisasi sudah tidak memahami, jangankan paham, tau saja tidak, yaa, mohon maaf, mungkin organisasi itu hilang saja, stop sampai di sini.

secara tidak langsung organisasi mengharuskan setiap anggota baru yang tergabung, harus paham tujuan dan visi dari organisasi yang bersangkutan sehingga perlu adanya kaderisasi.
nah, di sini terlihat bahwa urgensi kaderisasi dengan cara-cara yang tepat menjadi WAJIB hukumnya untuk dilakukan. Pada dasarnya jiwa manusia punya potensi suka akan kebaikan dan benci akan kejahatan, jadi alangkah lebih efektif jika kaderisasi pun dilakukan dengan cara-cara yang baik, cara-cara yang bijak.

Salah satu esensi adanya kaderisasi adalah penjagaan dan pewarisan nilai pada anggota yang baru. Lalu kalo yang mengkader belum paham 100 % nilai-nilai apa yang akan diinjeksikan pada kadernya mau bagaimana mengharapkan kader yang jauuh lebih baik daripada diri pengkader itu sendiri?

no one is perfect,
yaa, aku tau, tapi dalam kaderisasi tentunya akan lebih bijak jika itu dilihat sebagai proses pembelajaran, baik untuk kader ataupun pengkader. di sini saya katakan sebagai "proses" bukan "hasil" ataupun "capaian" kalo kita pernah denger istilah long life education nah berarti education di sini sama maknanya dengan kaderisasi. long life, tidak terputus, terus-menerus dilakukan, kontinyu.


Kaderisasi yang sehat bisa dilihat jika pengkader pun dulunya sudah pernah ikut kaderisasi, ikut TFT dan paham 100% mau diapakan kader-kadernya nanti. tidak blenk..

Kalo ternyata pengkader saja ga pernah ikutan kaderisasi dan ga paham sama sekali tujuan dan visi yang dibawa, sama saja itu berarti BUNUH DIRI. sudah, ganti yang lain saja

Prinsip pareto(80-20) pun bisa terjadi atau bahkan bisa diterapkan dalam keberjalanan kaderisasi.
ya, mungkin 80% keberhasilan kaderisasi hanya ditentukan oleh 20% SDM yang terlibat sebagai pengkader. Tidak semua pengkader.

Dan 1 lagi, point keteladanan seharusnya menjadi tema besar dari serangkaian kaderisasi yang dilakukan, karena kaderisasi berarti mengakder orang lain dan dirinya sendiri untuk menjadi lebih baik lagi, sama-sama belajar.
 
kalo dalam kaderisasi himpunan bisa dikatakan ada minimal LIMA hal penting yang harus dimiliki oleh seorang pengkader,
dalam hal ini, pengkader = seluruh panitia kaderisasi, meliputi:
1. INTEGRITAS
maksudnya panitia kaderisasi mempunyai dan menjunjung tinggi nilai-nilai baik yang ada, misal datang tepat waktu, karena proses penting menuju output yang diinginkan adalah keteladanan oleh panitia kepada peserta yang dikader.

2. KOMITMEN
Serangkaian acara kaderisasi ini tentunya akan dilaksanakan dalam jangka waktu yang tidak sebentar, maka bagaimanapun keberjalanan acara ini nantinya, seluruh panitia harus tetap semangat, komitmen tidak turun(berkurang) tapi terus terjaga bahkan kalau bisa justru komitmen panitia semakin meningkat dengan makin banyaknya jumlah pertemuan (interaksi) yang diadakan dengan peserta.
 
komitmen di sini juga bisa disederhanakan dengan tindakan, misalnya: seluruh panitia selalu datang ontime (usahakan bisa datang lebih pagi, minimal datang 1 jam lebih awal sebelum jadwal yang ditentukan), selalu bersemangat dan sudah sarapan. kenapa sbaiknya sudah sarapan? karena kan tidak lucu kalo nanti saat di lapangan tiba-tiba panitia pingsan karena belum sarapan, atau selama keberjalanan acara, panitia murung dan lesu, itu akan mempengaruhi flow acara.

3. MENDIDIK & MENYAYANGI
untuk organisasi yang berasakan kekeluargaan, maka alangkah sangat bagus jika seluruh panitia mempunyai 1 niat mulia yang sama, niat yang benar. Seluruh panitia berniat untuk mendidik dan menyayangi peserta kaderisasi, ya bisa dikatakan ibarat orang tua mendidik putra-putrinya dan semisal kakak yang menyayangi adik-adiknya.

Jika niat seperti itu telah ada pada diri setiap panitia kaderisasi maka tidak akan muncul motivasi-motivasi pribadi yang tidak penting (misal motivasi untuk cari kenalan, motivasi untuk balas dendam, motivasi untuk ngerjain peserta dan motivasi sejenisnya) yang ada justru motivasi untuk membuat seluruh peserta kaderisasi menjadi angkatan yang lebih baik, sehingga terbentuklah angkatan yang baik dan senantiasa memperbaiki, terbentuk generasi penerus sekaligus generasi pelurus.

Atau bisa dikatakan minimalnya kebaikan panitia dan peserta sama tapi keburukan peserta lebih sedikit dibandingkan panitia, kalau sudah ada niat seperti ini, maka kaderisasi dengan keteladanan akan menjadi suatu proses yang sangat menyenangkan.

Niat panitia harus diluruskan di awal karena adanya motivasi-motivasi yang salah bisa mempengaruhi alam bawah sadar.

4. FOKUS
Fokus terhadap diri sendiri dan juga lingkungan sekitar.
Misal, saat interaksi di lapangan dengan peserta, panitia harus memperhatikan dan memastikan bahwa dirinya siap, bisa berkonsentrasi pada setiap rundown acara, termasuk dering HP jangan lupa dikondisikan, khawatirnya saat flow tinggi, tiba-tiba terdengar nada panggilan masuk upin-upin atau sejenisnya yang refleks saja bisa membuat flow turun seketika karena tentu saja hal itu bisa membuat peserta tidak fokus, malah ketawa-ketiwi karena mendengar dering HP yang lupa dikondisikan tadi, jadi hal-hal seperti ini harus diantisipasi.
 
5. OLAH RASA, menahan diri
Pada saat menjalankan perannya di lapangan, olah rasa menjadi hal yang penting, karena hal ini juga turut mempengaruhi ketercapaian flow yang ditargetkan. Selucu apapun peserta yang kita hadapi, tolong tahan diri untuk tidak bereaksi baik dengan senyum, ketawa ataupun berkata-kata. karena itu bukan saatnya.

Satu hal yang juga harus diperhatikan, selelah apapun panitia, selesu apapun keadaannya,hal itu jangan sampai terlihat dan terbaca oleh peserta. Maka harus ada persiapan mental-fisik serta kesehatan.

jangan sampai panitia keasikan ngurusin peserta hingga kondisi kesehatan sesama panitia terabaikan. Usahakan bisa seimbang, antarpanitia saling care, ke peserta juga sewajarnya.

 
kita mengkader adik-adik dan diri kita sendiri, bukan mengkader robot, jadi cobalah untuk selalu memanusiakan manusia selama keberjalanan proses kaderisasi. Apapun itu namanya  :)